4 Golongan Yang Terpedaya Oleh Dirinya Sendiri





Orang-orang yang terpedaya oleh dirinya sendiri terbagi menjadi empat bagian:

1. Para ulama
    Diantaranya mereka yang hanya memikirkan ilmu lahir dan berpikir terlampau dalam,  tetapi mereka melupakan dan tidak memelihara ilmu batin. Mereka merasa bangga dengan illmu lahir yang dimilikinya, dan dengan berpikir berlebihan menganggap dirinya telah mampu membebaskan diri dari siksa Allah, dan menganggap dirinya mampu memberikan syafaat dan tidak dituntut dosanya.

 2. Para ‘abid (ahli ibadah)
     Diantaranya mereka yang hanya mementingkan fadilah dan sunnah,tetapi fardhu mereka abaikan. Mereka bahkan jauh sekali tenggelam dalam pertentangan berlarut-larut.

3. Para sufi
    Diantaranya mereka yang merasa dirinya memiliki ilmu makrifat dan telah mampu melihat Allah dengan hatinya. Mereka menganggap dirinya paling dekat dengan Allah,  padahal mereka hanya mengetahui nama-Nya. Dengan semua itu mereka menganggap memiliki ilmu tertinggi dari umat sejak awal hingga akhir. Mereka memandang rendah dan hina para ahli fikih, ahli tafsir, ahli hadis dan ulama, lebih-lebih kepada orang awam. Mereka benar-benar tidak memilki didikan untuk bermujahadah dan tidak beramal mencari ridha Allah serta melupakan zikir, yang membuatnya selalu menuruti hawa nafsu dan menerima ucapan-ucapan yang tidak berarti.

4. Para hartawan
    Diantaranya orang yang suka bersedekah kepada fakir miskin, tetapi menginginkan kesaksian orang banyak, dan fakir miskin yang disenanginya adalah yang mau menceritakan dan memujinya.Tetapi bersedekah di hadapan orang banyak dengan maksud memberi teladan dan mengetuk pintu hati orang lain adalah baik. Ada juga golongan yang gemar menggunakan hartanya untuk menunaikan ibadah haji berulang kali, padahal tetangganya banyak yang kelaparan. Sebab dasar hukum menolong kesusahan tetangga terdekat adalah wajib, dan menunaikan ibadah haji kedua kali hingga seterusnya adalah sunnah.

Tanda bahwa ilmu dapat menimbulkan rasa takut kepada Allah adalah, orang yang tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya pasti tidak takut dengan benar-benar takut terhadap-Nya, tidak dapat mengagungkan Allah dan menghormati-Nya. Hanya dengan ilmu seseorang bisa mengenal dan mengagungkan dalam artian yang sebenarnya.


Oleh sebab itu, bagi menginginkan kehidupan akhirat, akan mendahulukan menuntut ilmu sebelum mengerjakan urusan lainnya. Semoga Allah memberi petunjuk kepada kita dan menjauhkan segala sifat-sifat tipu daya di atas.



( Sumber: Kitab Minhajul ‘Abidin )
Facebook Comments

0 comments



Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *